Post info
Inilah saran-saran terbaik dari para ibu yang sudah mahir mengasuh anak-anaknya dan saran ini sungguh sangat teruji
Entah mengapa, anak saya yang berusia 19 bulan tiba-tiba membenci kursi makannya, sehingga sekarang, waktu makan pun menjadi saat-saat yang melelahkan. Mengapa dia dan kursi makan itu menjadi tidak akur seperti ini? Sering kali saya tidak bisa tidur memikirkan pertanyaan ini. Mungkinkah kursi itu membuat anak saya merasa seperti anak kecil? Mungkinkah dia sudah tidak lagi menyukai warna putih? Apa pun alasannya, dia selalu berteriak dan menendang saat saya mencoba mendudukkannya di kursi itu. Mungkin adegan ini akan tampak menggelikan bagi yang menontonnya.
Kemudian, sebagai seorang ibu yang harus selalu dapat memecahkan masalah anaknya, saya pun membelikan dia kursi kecil baru berwarna merah dan menempatkannya di dekat meja kecil. Masalahnya sekarang? Dia berlari-lari mengitari rumah dan tetap tidak mau makan. Lebih parah lagi, makanannya menjadi berceceran di mana-mana.
Saya pernah menemukan makaroni di dalam kotak mainannya, roti di sofa, dan sesuatu yang selalu membuat saya mual ketika mengingatnya (pisang busuk?) di dalam sepatu tenis saya. Lebih buruknya lagi, dia makan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Saat itu, selama setengah jam dia akan membuka mulut dan saya menyuapinya.
Saya diberi tahu bahwa di sekolahnya dia termasuk anak biasa yang makan dengan lahap, tapi mengapa dia tidak bisa melakukannya di rumah? Apakah ada kiat tertentu yang harus saya lakukan saat memindahkannya dari kursi makan ke kursi biasa? Saran apa pun sangat saya hargai. Bagaimana cara agar balita mau duduk dan makan?
"Hal terbaik yang suami saya dan saya lakukan adalah mengaktifkan pengukur waktu pada oven. Setelah semua orang selesai makan, kami beri tahu anak kami bahwa dia punya waktu yang sama untuk menghabiskan makanannya. Dia pun akan langsung makan dengan sangat lahap ketika kami mengaktifkan pengukur waktu untuknya" – Sarah Jeanne
"Saya akan memasang bantalan tambahan di kursi makan atau kursi duduk di meja kecil dengannya. Memujinya dengan mengatakan bahwa dia sudah besar sekarang dan boleh duduk di kursi orang besar. Selain itu, menurut saya solusi yang sebenarnya adalah makan di waktu yang sama dengan anak Anda. Jika Anda mau duduk bersama mereka, masalah makan ini pasti akan dapat teratasi sebagian. Saya sadar kadang memang sulit untuk melakukan ini; tapi kami telah berhasil melakukannya. Makan adalah kegiatan sosial dan mungkin inilah mengapa dia tidak memiliki masalah saat makan di sekolah. Kami juga kadang menggunakan kiat pengukur waktu apabila waktu makannya mulai menjadi sangat lama." – Kery
"Yang paling penting menurut saya adalah memintanya duduk di meja dan makan bersama Anda. Anak saya mengalami proses masa pertumbuhan. Selama satu minggu dia melahap apa saja, tapi minggu berikutnya, dia nyaris tidak makan apa pun. Anak-anak jauh lebih mudah menyesuaikan diri dengan kebutuhan tubuh mereka. Kita tidak perlu mengkhawatirkan jumlah asupan makanan mereka atau membatasi pada makanan yang kita sajikan." – Elizabeth
"Kami selalu makan bersama, dan saya memasak makanan yang dapat dimakan dengan tangan agar anak saya mudah memakannya. Kemudian kami akan mengadakan lomba juara menyantap habis makanan di piring sampai bersih. Kami merasa ini membantu dan sekaligus mendorong kebiasaan makan bersama keluarga" – Angel
- Oleh Mira Jacob, diadaptasi dari Yahoo! Shine
mantab ini saran...